kanal berita sekolah


1 th lalu649

post onviewer


SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid - Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2023 dan Hari Ulang Tahun ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), lebih dari lima ribu guru di Kabupaten Magelang mengikuti upacara di Lapangan drh. Soepardi Mungkid, Sabtu (25/11).

Pada hari yang sama, diselenggarakan pula malam resepsi Pagelaran Wayang Kulit di halaman Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang. Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husain, S.E., MM., mengucapkan selamat dan terima kasih kepada para guru yang telah membawa siswa dan sekolahnya mencapai prestasi. Diumumkan pula peringkat sekolah dengan jumlah perolehan penghargaan terbanyak baik dari lingkup provinsi, nasional, maupun internasional.

Berikut daftar prestasi selama tiga tahun terakhir.
Prestasi Tahun 2021
-36 Kejuaraan Lomba
-92 siswa berkompetisi (ada yang lebih dari 1x lomba)
Prestasi Tahun 2022
-68 Kejuaraan Lomba
-335 siswa berkompetisi (ada yang lebih dari 1x lomba)
Prestasi Tahun 2023
-34 Kejuaraan Lomba
-122 siswa berkompetisi (ada yang lebih dari 1x lomba)
Sementara itu, prestasi siswa pada tahun 2023 dalam berbagai tingkat ialah sebagai berikut.
-12 prestasi Internasional
-24 prestasi Nasional
-16 prestasi Provinsi
-70 prestasi Kabupaten

Ratusan prestasi tersebut membawa SMPIT Ihsanul Fikri Mungkid dinobatkan menjadi Peringkat 1 penyumbang penghargaan siswa berprestasi terbanyak level SMP se-Kabupaten Magelang. Peringkat 2 diperoleh SMP Muhammadiyah Plus Muntilan, peringkat 3 diduduki oleh SMPN 1 Salaman dan SMPN 1 Muntilan. Hal ini tentunya tidak bisa didapatkan dengan proses yang mudah. Penghargaan ini merupakan buah dari doa, kerja keras, serta kolaborasi antara guru dan siswa melalui berbagai program dan inovasi.

Tentu saja prestasi ini sangat membanggakan, karena siswa-siswi telah mengukir nama baik SMP IT Ihsanul Fikri Mungkid di Tingkat Kabupaten Magelang. Di sisi lain, sekolah menjadi memiliki tanggung jawab dan tantangan yang baru, yaitu mempertahankan bahkan meningkatkan pencapaian yang sudah diperoleh ini.

“Maka dari itu, sekolah jangan sampai lengah, berbangga diri, asyik dengan kemenangan dan prestasinya sehingga lupa bahwa di belakang ada kompetitor lain yang siap mengejar dengan kencang. Piala itu hanya simbol. Banyak simbol lain yang tidak terbendakan, yaitu prestasi ruhiyah dan ma'nawiyah. Bagi kami, prestasi tersebut juga tidak kalah penting. Apabila anak memiliki semangat prestasi ruhiyah dan ma'nawiyah yang baik, prestasi yang lain akan dapat diraih. Anak-anak yang tahajudnya paling rutin, tilawahnya rutin, dhuhanya rutin, mereka ini juga pantas mendapatkan apresiasi. Mereka yang seperti itu juga sudah menjadi juara yang luar biasa bagi kami.” ucap Drs. Khanifudin Zuhri, Kepala SMP IT Ihsanul Fikri Mungkid.

Prestasi ini menjadi momentum penting bagi sekolah untuk bekerja lebih keras lagi, karena pasti masih ada ruang-ruang sisa kesempatan yang masih bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan prestasi di semua bidang.

“Apabila nilai sempurna itu 10, kita mungkin baru sampai di angka 8 atau 8,5 karena yang maha mempunyai kesempurnaan itu hanyalah Allah SWT.” tambah Pak Khanifudin.

Harapannya, prestasi yang demikian dapat meningkat. Menurut Pak Khanif, ada satu hal yang harus ditekankan pada siswa, yang harus dijadikan landasan dan menjadi ruh dalam diri, bahwa jangan sampai para siswa menjadi sombong dengan prestasinya, jangan sampai berbangga diri, jangan merasa besar dengan perolehannya dalam hal apapun. Itulah yang harus ditanamkan, kalau sudah memiliki perasaan ‘merasa’ itulah yang membuat tidak ada lagi motivasi, lalu tidak akan meng-upgrade diri menjadi lebih baik lagi, tidak ada tantangan untuk berjuang lebih keras lagi.

Maka dari itu, seluruh guru diharapkan untuk terus memberikan semangat, bimbingan, dan dorongan kepada para siswa. Memotivasi siswa agar dapat melakukan lompatan lebih jauh, teriakan yang lebih keras lagi, dan juga menghadapi masalah, persoalan dan tantangan dengan lebih yakin. Selalu memastikan dan memberikan pengertian kepada siswa untuk selalu bersyukur dan mengingat, bahwa semua yang diperoleh bukan murni hasil jerih payah mereka. Melainkan ada campur tangan Allah yang bermain di sana. Tidak lupa pula, Pak Khanif juga berpesan kepada para siswa agar selalu berpikir positif dan mengatakan ‘bisa’ pada dirinya.
rekomendasi